E. Kesinambungan Historis Sengguruh Lintas Masa
Peristiwa sejarah bukan hadir dengan tiba-tiba di suatu masa dan berakhir pada masa itu pula. Suatu peristiwa tidak senantiasa ‘sekali berarti, dan setelah itu mati’, namun acap merupakan rangkaian peristiwa yang bersinambung. Peristiwa berikut sebagai kelanjutan atau hasil perubahan dalam rangka penyesuaian, atau bisa jadi dampak dari peristiwa terdahulu. Dalam konteks kesejarahan Sengguruh, tentunya tidak serta-merta hadir pusat pemerintahan kerajaan (kadatwan) di daerah ini. Ada sejumlah kalkulasi untuk memilih Sengguruh sebagai kadatwan, antara lain adanya sistem sosio-budaya teratur, yang secara bertahap dan berkelanjutan dibangun di Sengguruh dan sekitarnya sejak abad XII M. Pada akhir Kadiri (Panjalu), Kepanjen hingga daerah di selatannya menjadi basis perlawanan Jenggala di bawah pimpinan para Panji terhadap Panjalu. Terhitung sejak tahun 1035 M, berdasarkan informasi prasasti Hantang yang mencantumkan aksara kwadrat besar berbunyi ‘Panjalu Jayati’ (Kemenangan Panjulu), kawasan timur G. Kawi menjadi daerah pendudukan Panjalu.